Mengungkap Sebuah Misteri Terpendam
Pada suatu hari Rini meminta izin kepada Ibunya untuk pergi bermain di luar rumah. "Bu, Rini mau keluar Bermain sebentar !" Kata Rini dengan agak keras. "Iya, Nak hati-hati yach !" Sahut Ibunya. Setelah mendapat Izin dari Ibunya Rini bergegas pergi. Di sepanjang jalan Rini melihat lahan persawahan yang luas ditumbuhi padi yang masih hijau tentu saja pemandangan itu menarik perhatian Rini. "Wah, sangat menyejukkan dimataku melihat pemandangan yang indah ini !" Ucap Rini lirih. Tiba-tiba ada sosok tua yang menepuk punggung Rini dan sosok itu berkata "Lagi ngapain dek ?" Ucap seorang kakek Tua yang menyapa Rini. "Eh, saya lagi memandang pemandangan Sawah yang sejuk ini kek !" Jawab Rini agak kaget. "Oohh...." ucap Kakek itu jelas.
Rini hanya tersenyum dan dia pun bertanya "Maaf kakek ini siapa yach ?" Tanya Rini agak penasaran. "Saya Petani disini saya bekerja sebagai Petani sejak 7 tahun yang lalu." Jawab Petani itu. "Wah, saya belum lahir Kek, usia saya sekarang saja masih 5 tahun" Sahut Rini. "Iya dek !" Ucap kakek itu sambil tersenyum. "Kek, ajak saya berjalan-jalan disekitar Lahan Sawah ini Kek saya ingin tahu." Ajak Rini. "Baiklah, mari !" Ucap kakek menuruti ajakan Rini. Sambil melihat-lihat Pemandangan Padi yang hijau mengantarkan ke dalam Khayalan Rini. Tak terduga Rini melihat ke arah barat sebuah Hutan yang agak gelap dan menyeramkan. Menurut Cerita konon Hutan itu agak sedikit angker dahulu kala katanya ada seorang perempuan yang pernah menelusuri hutan tersebut dan Perempuan itu kembali dalam kondisi Gila (Tidak Waras).
Rini bergegas pergi dan meninggalkan Petani tua itu seraya dia berkata "Sudah ya, kek saya mau pulang." Ucap Rini berbohong. Rini sengaja berbohong kepada Petani itu untuk pergi ke hutan terlarang itu. Rini tahu dia bakal tidak diizinkan untuk pergi ke hutan itu oleh karena itu dia berbohong. Sesampainya di perbatasan Antara Desa Bendosari dan hutan itu Rini merasakan ada yang mengintainya dari belakang saat dia menoleh dia sama sekali tidak melihat siapa-siapa berulang kali Rini merasakan Firasat itu selalu saja setiap dia menoleh kebelakang dia tidak melihat apapun yang mengikutinya. Sesampainya di Tengah Hutan dia melihat seorang nenek berjalan agak terseok-seok. Rini pun mendekatinya dan berkata "Nenek lagi ngapain bisa saya bantu Nek ?" Tawaran Rini mengagetkan Nenek itu. "Mari Nak, Ke gubuk Nenek Nenek ingin Bercerita" Ajak Nenek tersebut.
Sesampainya di Gubuk Nenek itu, Rini Bergegas ingin segera mendengar Cerita Nenek tersebut. Nenek itu mulai bercerita "Dahulu kala saat Nenek berada di desa Bendosari, Nenek hidup tentram bersama Suami Nenek. 8 tahun sudah kami berdua belum di karuniai Anak. Berbagai Cara telah kami lakukuan agar mempunyai Anak. Hingga pada saat kemudian kami pergi Ke Dukun, Dukun tersebut menyarankan agar Kami berdua mengkonsumsi 3 buah Anggur beserta Bijinya dilumat sampai halus lalu ditelan dengan satu syarat jangan ada satupun atau bagian buah Anggur yang terbuang. Nanti, jika itu terjadi maka Anak kami nanti akan bertubuh seperti Ular dengan kepala Manusia. Kami pun menurutinya dan cara itu tidak sia-sia hingga 1 minggu kemudian Nenek hamil namun, ada salah satu warga yang curiga dan menuduh kami memakai cara yang tidak baik agar mempunyai Anak. Hingga saat Anak saya terlahir Warga pun mengusir saya dan saya berlari bersama Suami saya namun, Suami saya menghilang dalam pelarian itu. Jadi, jelasnya nak hantu atau yang dimaksud warga itu adalah saya." Cerita panjang Nenek itu kepada Rini. "Lalu Nek, siapa yang mengikuti saya pada saat saya menuju kesini ?" tanya Rini. "Oh, itu Putra Nenek Bayi yang Nenek ceritakan tadi ini anak Nenek Riski sini nak !" Jawab Nenek itu sambil memanggil nama Anaknya. "Iya, Bu !" sahut Riski. "Kamu Bukannyaa...." tanya Riski kebingungan. "Iya Nak, ini gadis kecil yang kamu ikuti tadi." Jawab Nenek. "Nek, saya mau pulang saya pasti sudah dicari sama ibu saya dari tadi." Pamit Rini. "Sebentar Nak, Nenek dan Riski mau ikut kami ingin menyatakan sebuah kebenaran tentang hutan Angker yang selama ini selalu disebut !" sambar Nenek. "Baiklah Nek," jawab Rini sambil mengangguk.
Sementara itu Ibunda dan Warga mencari Rini dengan perasaan gelisah. Ada salah satu Kakek yang berkata "mungkin Rini pergi ke Hutan terlarang itu". "Tapi, Hutan itu berbahaya." sahut warga. "Dengan berbekal Obor Ibunda Rini nekat untuk mencari anaknya itu. "Saya akan mencari Anakku sendiri." Paksa Ibunda Rini. "Jangan Buk, kita akan mencarinya bersama-sama." Ucap salah satu Warga berusaha menenangkannya. Dari arah Barat tiga orang datang menghampiri Ibunda Rini dan Warga. Tiga Orang itu adalah Rini, Nenek dan Putranya.***Setelah mereka berbincang-bincang ternyata selama ini Hutan Itu aman saja dan soal hantu yang menghuni hutan itu adalah Nenek dan Putranya. Sedangkan tentang seorang Perempuan yang gila setelah menelusuri hutan itu adalah karena dia tak siap mental dan tertekan sejak saat memasuki Hutan itu. Dan selama ini Kakek yang pernah ditemui Rini pada saat Rini pergi ke Sawah adalah Suami Nenek yang diceritakan tadi pada saat berada di Gubuk Nenek. Rini lega akhirnya sebuah misteri terungkap dan dia menemukan sebuah pelajaran baru agar kita tidak berburuk sangka pada suatu Hal. Kini Hidup semua Warga desa Bendosari hidup tentram tak terkecuali Kakek dan Nenek yang ternyata mereka dalah pasangan suami istri. Dan Hutan itu kini dijadikan sebagai taman wisata yang sejuk dan Asri.